Review Hyperx Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse: Si Minimalis Yang Responsif

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Telset.id – Di tengah pesatnya perkembangan perangkat gaming, mouse tetap menjadi salah satu akesoris nan paling krusial untuk menunjang performa para gamers, terutama di game kompetitif. Meski banyak laptop gaming datang dengan touchpad nan semakin canggih, kebanyakan gamer tetap lebih nyaman menggunakan mouse lantaran presisi dan kecepatan respons nan ditawarkannya. HyperX, sebagai salah satu pemain di industri ini, mencoba menjawab kebutuhan gamer modern dengan menghadirkan HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse.

Mouse ini menawarkan kombinasi antara berat ringan, sensor presisi, serta hubungan elastis melalui Bluetooth dan 2.4 GHz wireless. Dengan nilai Rp1 jutaan, perangkat ini diposisikan sebagai mouse wireless gaming nan tidak hanya mumpuni untuk permainan kompetitif, tetapi juga nyaman digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Dalam review kali ini, kita bakal membahas lebih dalam mengenai desain, performa, daya tahan baterai, serta fitur-fitur nan ditawarkan HyperX Pulsefire Fuse. Tidak hanya kelebihannya, beberapa kompromi nan dimiliki perangkat ini juga bakal dibahas agar pembaca mendapat gambaran menyeluruh.

BACA JUGA:

  • Review HyperX Alloy Rise Gaming Keyboard: Kaya Kustomisasi
  • Review HP Omen 27 Inch Gaming Monitor: Cocok untuk Push Rank

Desain HyperX Pulsefire Fuse

Review HyperX Pulsefire FuseReview HyperX Pulsefire Fuse

HyperX Pulsefire Fuse datang dengan dimensi 124,4 x 64 x 39,7 mm dan berat sekitar 64 gram (tanpa baterai) alias 75 gram dengan baterai AAA terpasang. Dari sisi ukuran, mouse ini berada di kategori menengah, tidak terlalu mini namun juga tidak sebesar mouse ahli dengan berat berat. Desain ini jelas ditujukan agar dapat digunakan oleh beragam jenis pengguna, mulai dari nan lebih suka palm grip hingga fingertip grip.

Bentuk bodinya simetris, sehingga secara teori bisa digunakan oleh pengguna tangan kiri maupun kanan. Namun, kehadiran tombol samping nan hanya tersedia di sisi kiri membuatnya lebih cocok bagi pengguna tangan kanan. Material bodi terbuat dari plastik dengan tekstur samping “Microline” nan membantu meningkatkan grip. Meski tekstur ini terasa sedikit kasar, fungsinya tetap efektif mencegah selip ketika digunakan dalam sesi permainan panjang.

Dari sisi ergonomi, bentuknya nan minimalis memberi fleksibilitas, tetapi sekaligus menghadirkan kompromi. Bagi pengguna dengan tangan besar alias mereka nan terbiasa dengan palm grip, mouse ini terasa kurang menopang telapak tangan sepenuhnya. Sebaliknya, bagi pengguna dengan style fingertip grip, Pulsefire Fuse terasa sangat lincah berkah bobotnya nan ringan. Secara keseluruhan, desainnya berfokus pada fleksibilitas, meski tidak bisa dikatakan cocok untuk semua style penggunaan.

Performa HyperX Pulsefire Fuse

Review HyperX Pulsefire FuseReview HyperX Pulsefire Fuse

HyperX membekali Pulsefire Fuse dengan sensor Pixart PAW3311, salah satu sensor nan terkenal di kelas mouse gaming menengah. Sensor ini mendukung hingga 12.000 DPI dengan kecepatan pencarian maksimum 300 IPS dan percepatan 35G. Dukungan polling rate hingga 1.000 Hz pada hubungan 2.4 GHz memastikan respons nan instan, sebuah perihal nan krusial dalam permainan kompetitif.

Dalam pengetesan gaming, mouse ini terasa responsif dan akurat, terutama saat digunakan untuk game FPS alias MOBA nan memerlukan presisi tinggi. Gerakan mini tetap terbaca dengan baik, sementara aktivitas sigap tidak menimbulkan delay. Saat bermain judul-judul terkenal seperti Genshin Impact alias PUBG Mobile di PC, Pulsefire Fuse bisa mengikuti ritme permainan dengan baik tanpa hambatan berarti.

Review HyperX Pulsefire Fuse

Namun, ada sedikit catatan mengenai kenyamanan saat sesi gaming panjang. Karena desainnya nan ceper, beberapa pengguna palm grip bisa merasa sigap lelah. Selain itu, tombol samping nan mini dan agak licin membuatnya tidak selalu mudah diakses dengan cepat, terutama dalam situasi intens di dalam game. Walau demikian, performa utamanya tetap solid dan sepadan dengan kelas harganya.

Baterai HyperX Pulsefire Fuse

Review HyperX Pulsefire FuseReview HyperX Pulsefire Fuse

Berbeda dengan sebagian mouse modern nan sudah menggunakan baterai tanam dengan pengisian daya via USB-C, HyperX Pulsefire Fuse tetap mengandalkan baterai AAA tunggal. Pilihan ini memang terlihat sedikit ketinggalan zaman, tetapi mempunyai kelebihan pada daya tahan. Dengan satu baterai AAA, HyperX menyatakan mouse ini dapat memperkuat hingga 85 jam dalam mode 2.4 GHz.

Dalam penggunaan nyata, klaim tersebut cukup mendekati. Untuk pemakaian campuran antara gaming dan produktivitas, mouse ini dapat memperkuat lebih dari seminggu tanpa perlu mengganti baterai. Kepraktisan ini menjadi nilai tambah, meski pengguna kudu selalu menyiapkan baterai cadangan. Kekurangannya tentu adalah absennya opsi isi ulang nan sekarang mulai menjadi standar di mouse gaming kelas menengah.

Kehadiran slot penyimpanan untuk dongle USB di dalam ruang baterai juga patut diapresiasi. Fitur ini membantu pengguna agar tidak kehilangan dongle saat mouse tidak digunakan. Meskipun solusi baterai AAA ini tidak cocok untuk semua orang, bagi gamer nan mengutamakan daya tahan panjang, Pulsefire Fuse bisa jadi pilihan praktis.

Fitur HyperX Pulsefire Fuse

Review HyperX Pulsefire FuseReview HyperX Pulsefire Fuse

HyperX Pulsefire Fuse menawarkan hubungan dobel melalui Bluetooth dan 2.4 GHz wireless. Mode 2.4 GHz jelas lebih unggul untuk gaming lantaran mendukung polling rate hingga 1.000 Hz, sementara mode Bluetooth lebih cocok digunakan untuk produktivitas alias terhubung ke perangkat mobile. Fleksibilitas ini memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan hubungan sesuai kebutuhan.

Selain konektivitas, mouse ini juga datang dengan pencahayaan RGB di bagian scroll wheel dan strip belakang. Meski terlihat menarik, penerapan RGB di sini tergolong sederhana dan lebih berkarakter gimmick. Pengaturan RGB dan kegunaan tombol dapat dilakukan melalui software HyperX NGENUITY, namun fitur kustomisasi nan tersedia relatif terbatas. Bahkan, dalam mode Bluetooth, software tidak mendeteksi perangkat ini, sehingga opsi pengaturan hanya bertindak pada mode 2.4 GHz.

Tombol utama kiri dan kanan menggunakan switch Kailh nan diklaim tahan hingga 20 juta klik. Klik terasa responsif dan renyah, memberikan sensasi tactile nan memuaskan dalam penggunaan. Namun, kualitas scroll wheel dan tombol samping terasa biasa saja, sehingga tidak memberikan kesan premium. Secara keseluruhan, fitur-fitur nan ditawarkan cukup untuk kebutuhan dasar gaming, meski tidak ada perihal nan betul-betul menonjol.

BACA JUGA:

  • Review Razer Barracuda X Chroma: Suara Jernih Dibalut Desain Futuristik
  • Review HyperX Pulsefire Haste 2 Wireless: Enteng, Asik Buat Mabar

Kesimpulan

Review HyperX Pulsefire FuseReview HyperX Pulsefire Fuse

Setelah diuji dalam beragam skenario, HyperX Pulsefire Fuse Wireless Gaming Mouse bisa dikatakan sebagai mouse nirkabel nan ringan, responsif, dan fleksibel. Sensor Pixart PAW3311 memastikan kecermatan tinggi, hubungan 2.4 GHz memberikan respons instan, dan daya tahan baterai AAA hingga 85 jam menjadikannya praktis digunakan.

Namun, mouse ini bukan tanpa kompromi. Desain cepernya tidak cocok bagi semua pengguna, tombol samping terasa mini dan licin, serta absennya baterai tanam dengan pengisian USB-C membuatnya kalah modern dibandingkan beberapa pesaing di kelas nilai serupa.

Jika Anda adalah gamer nan lebih mengutamakan berat ringan, elastisitas koneksi, dan daya tahan baterai panjang, Pulsefire Fuse bisa menjadi pilihan nan solid. Tetapi bagi mereka nan mencari pengalaman ergonomi premium dan fitur canggih, mungkin mouse ini bukan menjadi pilihan. 

Lengkap sudah ulasan kami mengenai HyperX Pulsefire Fuse, semoga review ini bisa menjadi refrensi untuk kalian nan mencari mouse gaming di rentang nilai Rp1 jutaan.

Selengkapnya