Telset.id – Sebuah mahkota baru telah terpilih di bumi smartphone. Google Pixel 10 Pro XL resmi menggeser pesaing beratnya, seperti Samsung Galaxy S25 Ultra dan Honor Magic8 Pro, untuk menduduki ranking teratas dalam ranking tampilan DxOMark. Ini bukan sekadar kemenangan tipis, melainkan pengakuan atas serangkaian penyempurnaan nan membikin pengalaman visualnya betul-betul berbeda.
Diluncurkan pada Agustus 2025 dengan nilai $1.199, Pixel 10 Pro XL ini sukses mencetak skor tertinggi di kedua kategori: dunia dan ultra-premium. Apa rahasia di kembali layar 6,8 inci LTPO OLED nan bisa mengalahkan para raksasa industri ini? Mari kita selami lebih dalam.
Secara spesifikasi di atas kertas, mungkin tidak terlihat revolusioner. Panel tersebut tetap mempunyai resolusi 2.992 x 1.334 piksel, refresh rate 120Hz, dan perlindungan Gorilla Glass Victus 2 nan sama dengan pendahulunya, Pixel 9 Pro XL. Namun, DxOMark menekankan bahwa keunggulannya terletak pada detail-detail nan halus. Seperti seorang jurumasak nan menyempurnakan resep lama dengan ramuan rahasia, Google sukses meracik kombinasi nan tepat.
Inovasi di Balik Angka: Dari Kenyamanan Mata hingga Kecerahan Maksimal
Salah satu penemuan kunci nan diangkat adalah mode PWM (Pulse Width Modulation) 480Hz baru. Bagi Anda nan sering menghabiskan waktu lama di depan layar, fitur ini dirancang unik untuk mengurangi flicker (kedip) nan tidak kasat mata, sehingga mengurangi kelelahan mata. Kombinasikan dengan kecerahan minimum nan sangat redup, ialah 4 nit, membikin penggunaan ponsel dalam kondisi gelap menjadi jauh lebih nyaman.
Untuk penggunaan di bawah terik matahari, Pixel 10 Pro XL tidak mengecewakan. Performa HDR-nya ditingkatkan dan bisa mencapai puncak kecerahan hingga 2.200 nits. Ini memberikan kelebihan mini namun signifikan dibandingkan Galaxy S25 Ultra dalam perihal keterbacaan di luar ruangan. Lab DxOMark juga memuji kalibrasi warna Google nan disebutnya “vivid dan akurat”, dengan penyesuaian nan mulus terhadap perubahan kondisi pencahayaan.
Faktor pendongkrak skor lainnya datang dari responsivitas sentuh nan andal, performa nan mumpuni untuk gaming, dan nan tak kalah penting, sertifikasi TÜV Eye Comfort. Semua komponen ini berkontribusi pada nilai akhir nan memukau. Bahkan jenis reguler Pixel 10 tidak kalah sengit, hanya terpaut satu poin di belakangnya dan membagi banyak kelebihan nan sama, terutama dalam perihal keterbacaan, kecermatan warna, dan penanganan gerak.
Lantas, apakah layar Pixel 10 Pro XL ini sempurna? Tentu saja tidak. DxOMark tetap mencatat adanya pergeseran warna nan samar pada perspektif pandang ekstrem dan sedikit flicker PWM nan tetap terlihat oleh mata nan sensitif. Namun, dalam penilaian keseluruhan untuk kegunaan sehari-hari, Pixel 10 Pro XL sukses unggul dari Galaxy S25 Ultra. Mahkota layar terbaik ini sekarang berada di tangan Google, setidaknya sampai hasil tes untuk iPhone 17 Apple tiba.
Kemenangan ini semakin menarik ketika dikaitkan dengan penemuan lain nan dibawa seri Pixel 10. Seperti keahlian WhatsApp Call via Satelit nan kontroversial, alias apalagi kompatibilitas dengan Apple MagSafe Battery Pack nan menunjukkan pendekatan pragmatis Google. Semua ini menggambarkan sebuah filosofi produk nan tidak hanya mengejar nomor benchmark, tetapi juga pengalaman pengguna nan holistik.
Jadi, apakah gelar dari DxOMark ini menjadikan Pixel 10 Pro XL smartphone dengan layar terbaik mutlak? Bagi para pecinta teknologi nan menghargai kenyamanan visual jangka panjang dan kecermatan warna, jawabannya mungkin “iya”. Google telah membuktikan bahwa terkadang, nan terbaik tidak selalu datang dari spesifikasi nan paling mentereng, tetapi dari eksekusi dan perhatian terhadap perincian nan paling manusiawi.