Pertarungan chipset flagship tahun ini baru saja memasuki babak baru nan sangat panas. Bayangkan, untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah chipset smartphone sukses mencatatkan skor AnTuTu di atas 4 juta poin. Pencapaian monumental ini bukan datang dari Qualcomm alias Apple, melainkan dari MediaTek dengan Dimensity 9500-nya. Sebuah terobosan nan tidak hanya menggeser peta persaingan tetapi juga memaksa kita untuk mempertanyakan kembali, apakah kekuasaan lama di bumi prosesor mobile akhirnya bakal berakhir?
Latar belakangnya adalah perlombaan tanpa henti mengejar performa dan efisiensi. Setelah sukses dengan Dimensity 9400, MediaTek tampaknya tidak mau berpuas diri. Tekanan dari Snapdragon 8 Elite Gen 5 nan bakal datang dan Apple A19 Pro nan sudah lebih dulu meluncur membikin mereka kudu menghadirkan sesuatu nan betul-betul revolusioner. Dan revolusi itulah nan sekarang terpampang nyata dalam lembaran info benchmark resmi.
Artikel ini bakal mengupas tuntas performa mentah Dimensity 9500 berasas info nan dirilis MediaTek, mulai dari skor Geekbench nan nyaris menyamai Apple, hingga rekor AnTuTu nan memecahkan penghalang psikologis 4 juta. Kami juga bakal menganalisis spesifikasi teknisnya nan menjanjikan lompatan besar dalam efisiensi daya dan keahlian AI, serta gimana semua ini memposisikannya dalam pertarungan sengit melawan rival-rival terberatnya. Simak kajian lengkapnya.
Geekbench Dimensity 9500: Nyaris Sempurna, Hampir Sama dengan Apple A19 Pro
Selama aktivitas peluncurannya, MediaTek dengan percaya diri memamerkan skor Geekbench v6.4 untuk Dimensity 9500. Hasilnya? Sangat mencengangkan. Chipset anyar ini mencetak 4.007 poin untuk single-core dan 11.217 poin untuk multi-core. Angka-angka ini bukan sekadar peningkatan biasa. Dibandingkan dengan pendahulunya, Dimensity 9400, terjadi lompatan sebesar 32% untuk performa single-core dan 17% untuk multi-core. Sebuah peningkatan nan signifikan dan terasa dalam penggunaan sehari-hari.
Yang lebih menarik lagi, skor ini menempatkan Dimensity 9500 tepat di sebelah Apple A19 Pro, nan baru-baru ini menjadi chipset pertama nan melampaui nomor 4.000 dalam tes single-core dengan skor 4.019. Perbedaan tipis 12 poin praktis membikin kedua chipset ini berada pada level nan sama. Bahkan dalam tes multi-core, Dimensity 9500 sedikit unggul dengan 11.217 poin dibandingkan 11.054 poin milik A19 Pro. Ini adalah kali pertama dalam bertahun-tahun sebuah chipset Android bisa betul-betul sejajar, apalagi sedikit lebih unggul, dibandingkan chipset Apple dalam benchmark terstandar. Tentu saja, ini adalah info resmi dari MediaTek nan kemungkinan diambil dalam kondisi optimal. Uji independen kami nantinya bakal memberikan gambaran nan lebih nyata.
Rekor Dunia! AnTuTu Dimensity 9500 Tembus 4 Juta Poin
Jika Geekbench menunjukkan kesetaraan, maka AnTuTu adalah medan dimana Dimensity 9500 betul-betul berkuasa. MediaTek sendiri tidak mengumumkan skor AnTuTu selama peluncuran, namun Han Boxiao, seorang pelaksana Vivo, membagikan skor AnTuTu v11 untuk Vivo X300 Pro nan ditenagai chipset nan sama. Hasilnya? Sebuah rekor baru: 4.011.932 poin! Ini adalah pertama kalinya sebuah chipset smartphone sukses menembus penghalang 4 juta poin dalam benchmark AnTuTu.
Mari kita lihat breakdown-nya untuk memahami kehebatan chipset ini. Bagian CPU menyumbang 1.043.247 poin, sementara GPU-nya nan baru betul-betul bercahaya dengan kontribusi 1.510.982 poin. Bagian Memory dan UX masing-masing mencetak 667.254 dan 790.449 poin. Dibandingkan dengan Vivo X200 Pro nan menggunakan Dimensity 9400 (dengan skor sekitar 2,88 juta), terjadi peningkatan luar biasa sebesar 40%. Lompatan ini menunjukkan optimisasi nan sangat garang pada arsitektur baru nan dibawa oleh Dimensity 9500. Sebelum peluncuran resminya, sudah ada bocoran nan mengindikasikan keahlian Geekbench chipset ini, dan sekarang AnTuTu membuktikan bahwa performanya konsisten di beragam jenis tes.
Mengulik Spesifikasi Teknis: Dari CPU “All Big Core” hingga GPU Ray Tracing
Di kembali nomor benchmark nan dahsyat tersebut, terdapat sejumlah upgrade teknis fundamental. Dimensity 9500 diproduksi menggunakan proses node 3nm (N3P) dari TSMC, nan menawarkan efisiensi nan sedikit lebih baik daripada node N3E nan digunakan pada Dimensity 9400. Arsitektur CPU-nya mengusung kreasi “All Big Core” generasi ketiga dari MediaTek dengan konfigurasi octa-core nan powerful: satu core ARM C1-Ultra berkecepatan 4.21 GHz, tiga core ARM C1-Premium 3.50 GHz, dan empat core ARM C1-Pro 2.70 GHz.
Peningkatan efisiensi menjadi sorotan utama. MediaTek menyatakan core Ultra-nya mengonsumsi daya 55% lebih rendah pada performa puncak, dengan efisiensi keseluruhan chip nan meningkat 30%. Bagian GPU juga mengalami revolusi dengan kehadiran Arm Mali-G1 Ultra MC12. GPU baru ini diklaim menawarkan peningkatan performa 33% dan efisiensi daya 42% lebih baik pada performa puncak. nan paling menggoda bagi gamers, GPU ini mendukung gaming dengan ray tracing pada 120fps, dengan peningkatan keahlian ray tracing sebesar 119%. Ini adalah langkah besar menuju pengalaman gaming konsol di telapak tangan.
AI dan Fotografi: NPU Generasi ke-9 dan ISP Imagiq 1190
Perang chipset modern tidak hanya tentang CPU dan GPU. Kemampuan AI dan pemrosesan gambar adalah medan pertempuran nan sama pentingnya. Dimensity 9500 dilengkapi dengan MediaTek NPU 990 generasi kesembilan nan dilengkapi 2nd Gen-AI Engine. NPU ini memungkinkan kecepatan generasi token 2x lebih cepat, generasi teks-ke-gambar 4K, dan mengonsumsi daya hingga 56% lebih rendah pada performa AI puncak.
Di sisi fotografi, Imagiq 1190 ISP terbaru datang dengan support untuk kamera hingga 200MP. Fitur Continuous Focus Tracking pada 30fps memastikan objek nan bergerak tetap tajam, sementara keahlian rekaman video portrait 4K pada 60fps dengan pre-processing domain RAW nan advanced menjanjikan kualitas video nan lebih cinematic. Dengan spesifikasi ini, MediaTek tidak hanya mengejar performa mentah, tetapi juga pengalaman pengguna nan holistik. Wacana bahwa MediaTek bakal lebih sigap rilis dibanding Snapdragon rupanya dibarengi dengan paket fitur nan sangat kompetitif.
Konektivitas dan Efisiensi: Jaringan Lebih Cepat, Baterai Lebih Irit
MediaTek juga tidak melupakan aspek konektivitas. Modem 5G terintegrasi menawarkan kecepatan hingga 7.5Gbps, didukung Wi-Fi 7 dengan kecepatan puncak 7.3Gbps, dan Bluetooth 6.0. nan menarik, terdapat beragam fitur penghematan daya berbasis AI, seperti penghematan daya 10% berkah prediksi lampau lintas AI, pengurangan latency 50% dengan prediksi kemacetan AI, penghematan daya Wi-Fi 20%, dan peningkatan kecermatan letak 20%. Upgrade-upgrade ini mungkin tidak se”seksi” peningkatan skor benchmark, tetapi dampaknya sangat terasa dalam penggunaan sehari-hari, membikin ponsel lebih responsif dan baterai lebih tahan lama.
Dengan semua upgrade ini, Dimensity 9500 datang sebagai paket nan sangat lengkap. Performa CPU dan GPU nan setara apalagi melampaui pesaing terdekat, efisiensi daya nan jauh lebih baik, keahlian AI nan ditingkatkan, dan konektivitas nan lebih tangguh. Pertanyaannya sekarang, apakah kehebatan di atas kertas ini dapat diterjemahkan menjadi kelebihan dalam produk nyata? Jawabannya bakal kita lihat ketika ponsel-ponsel flagship berbasis Dimensity 9500 seperti Vivo X300 Pro mulai dijajal oleh pengguna. Satu perihal nan pasti, pertarungan antara Dimensity 9500 dan Snapdragon 8 Elite Gen 5 bakal menjadi salah satu persaingan paling sengit nan pernah ada. Nantikan ulasan komplit dan komparasi mendalamnya hanya di sini.